Pesona Marosok The Movie

Batusangkar­-Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Batusangkar sangat antusias untuk ikut menyaksikan launching film Marosok The Movie, Rabu(07/11). Film kedua produksi Kareta Production ini menarik ratusan penonton dari kalangan mahasiswa berbagai jurusan di IAIN Batusangkar. Buktinya, di depan auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mereka sabar menunggu hingga pintu auditorium dibuka dan masuk sesuai dengan tiket.
“Ketertarikan saya terhadap film atau sebuah karya dari mahasiswa IAIN Batusangkar, yaitu Marosok The Movie mungkin disini film tersebut menceritakan atau mengisahkan tentang bagaimana budaya minang yang sebenarnya dan saya juga tertarik karena para aktor/aktrisnya itu berasal mahasiswa-mahasiswa serta kru-kru yang bertugas itu juga berasal dari mahasiswa-mahasiswa IAIN Batusangkar.” Tutur Nova Aulia, mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab semester tiga.
Semula dijadwalkan film Marosok The Movie akan diputar pukul 15.00 WIB. Namun, karena ada beberapa kendala teknis maka film mulai diputar pukul 16.23 WIB dan berakhir pukul 16.

Ada satu keunikan sebelum film Marosok The Movie diputar, yaitu dimana awalnya penonton duduk bercampur antara laki-laki dan perempuan. Ketika staf Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah-Syafriwaldi S.Sos.I,.MA menginstruksikan untuk laki-laki duduk  di bagian sebelah kanan auditorium dan perempuan di bagian sebelah kiri.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magribku yang Entah

Maghrib ini aku masih saja memikirkanmu. Tanpa tau apa yang kupikirkan tentangmu. Kau yang tak sempat membalas pesan singkatku sore ini, ataukah kau tak memiliki pulsa untuk membalasnya. Baiklah, lebih baik bagiku untuk tidak membahas apa alasanmu karena kau tak juga meluangkan waktumu untuk membalas pesanku. Langit begitu kelam, namun mataku masih dapat melihat kelelawar-kelelawar   rajin yang hendak mencari makan. Mereka terlihat begitu semangat menyambut malam. Mereka yang mempunyai tekad kuat untuk membawa pulang perut yang penuh dengan makanan.
Baca selengkapnya

Beku

Beku Malam tak begitu dingin di kotamu Tapi malam membangunkan jiwaku Yang terlelap dalam kesunyian Kenapa begitu sunyi? Masihkah ada Kuasaku menjumpai hatimu Meski dalam sunyi Hatiku dingin menatap matamu yang layu Kau berharap pada hati yang mungkin keliru Kau harap hati yang suci Lantas mengapa menemuiku? Hati yang bahkan tak secuilpun berharap kau cinta Tidak! Bukan karena aku tlah kehilangan cinta ribuan kali Kau tak pantas cintai hatiku yang membeku Meski tak beku ulah cuaca kotamu Hatiku membeku, bukan mati kau.. kenapa kau melelehkannya lagi padahal aku ingin ia mati
Baca selengkapnya