Aku Ingin Ucap Terima Kasih

Wahai ibuku

Izinkanlah anakmu ini untuk mengucapkan terimakasih

Atas kesusahanmu dalam mengandungku,

Melahirkanku dan menyusuiku

Kau sudah membesarkanku dengan penuh kasih sayangmu

Waktu ku sakit kau setia menemaniku

Waktu ku sedih kau siap menerima keluhanku

Waktu ku bahagia kau slalu yang pertama bahagia

Namun sungguh belum aku sadari Bu

Enam belas tahun kau mengasuhku

Belum pernah kuucapkan rasa terima kasih untukmu

Terima lah Bu

Kuucap segenap hati dan raga

Terima kasih Bu

Atas segala perjuanganmu



Tentang penulis: 

Penulis pemula berdarah minang. Tengah menikmati proses mencari ilmu di sebuah madrasah di Agam. Bernama lengkap Habib Maulana yang jika diizinkan Allah akan segera bertitle alumni. Semoga ini menjadi awal yang baik  dan akan menjadi motivasi agar kedepannya semakin produktif dalam berkarya. Salam literasi! Habib Em.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magribku yang Entah

Maghrib ini aku masih saja memikirkanmu. Tanpa tau apa yang kupikirkan tentangmu. Kau yang tak sempat membalas pesan singkatku sore ini, ataukah kau tak memiliki pulsa untuk membalasnya. Baiklah, lebih baik bagiku untuk tidak membahas apa alasanmu karena kau tak juga meluangkan waktumu untuk membalas pesanku. Langit begitu kelam, namun mataku masih dapat melihat kelelawar-kelelawar   rajin yang hendak mencari makan. Mereka terlihat begitu semangat menyambut malam. Mereka yang mempunyai tekad kuat untuk membawa pulang perut yang penuh dengan makanan.
Baca selengkapnya

Beku

Beku Malam tak begitu dingin di kotamu Tapi malam membangunkan jiwaku Yang terlelap dalam kesunyian Kenapa begitu sunyi? Masihkah ada Kuasaku menjumpai hatimu Meski dalam sunyi Hatiku dingin menatap matamu yang layu Kau berharap pada hati yang mungkin keliru Kau harap hati yang suci Lantas mengapa menemuiku? Hati yang bahkan tak secuilpun berharap kau cinta Tidak! Bukan karena aku tlah kehilangan cinta ribuan kali Kau tak pantas cintai hatiku yang membeku Meski tak beku ulah cuaca kotamu Hatiku membeku, bukan mati kau.. kenapa kau melelehkannya lagi padahal aku ingin ia mati
Baca selengkapnya