Pesing



Aku duduk diatas kasur
Kamarku agak bau pesing
Beberapa hari ini aku tak mengurus diri
Aku lelah jika itu bukan untukmu
Kau tak lagi menungguku mengabari
Tak lagi butuh pada baik-buruk kabarku
Kasur ini tipis
Kasur warisan dua belas tahun lalu
Sama saja rasanya aku tidur ditanah
Tentu ditanah lebih baik, pikirku
Tidak dengan bau pesing ini
Aku malas merapikan ini lagi
Biar saja, sampai kau kabarkan
Bahwa kau akan pulang
Dan membawa cintaku dalam hatimu
Terdengar seruan muadzin dari luar
Aku menyudahi rindu
Aku membasuh muka, tangan, rambut dan kakiku
Lagi, aku berdoa agar kau menjemputku
Aku muak diruang pesing ini
Apa kau menunggu aku ikut membusuk?
Dengan belatung disekujur mayatku
Ah.. aku terus mengiba sejak kau pegi
Tapi tak usah kembali saat ini
Kurapikan dulu ruang ini
Nanti kau kutemui diruang lain
Kusudahi dulu berteman pesing ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magribku yang Entah

Beku