Luka Lagi


Maafkan aku yang babak belur akibat lukaku sendiri
Maafkan aku, yang memberi dan menaruh harap padamu
Maafkan aku atas masa kelamku yang tak pernah kau tau
Maafkan aku, yang tak sanggup melukis senyum dalam harimu
Lalu,
Maafkan aku atas masa depan yang mungkin melukaimu
Kau
Kenapa tampak begitu indah jiwamu
Kesederhanaan pribadimu
Ketenanganmu menghadapi sikapku
Tak kusangka telah menumbuhkan rasa yang dulu ingin kubunuh
Aku tlah bercerita pada Tuhanku
Yang ku tau Dia Maha Pengampun
Aku tlah memaafkan kekejaman masa lalu
Aku tlah merelakan yang terjadi sebab kelalaianku
Aku tlah memaafkan semuanya
Siapapun yang menyakitiku
Yang membuatku merasa asing di keramaian
Asing di lingkunganku sendiri
Yang membuatku merasa tercampakkan
Tak berguna dalam kehidupan ini
Aku tlah memaafkan dan merelakan semuanya
Namun,
Lukaku tetap saja menganga
Terus meradang setiap kali aku jatuh cinta
Aku masih tak bisa
Aku tak bisa
Aku belum bisa
Bagaimana ini? bantu aku.. L
Tolong aku,
Aku tau Tuhan Maha Penyayang
Karna itu Dia berikan aku ujian yang berat
Tapi aku lalai terhadap kefanaan
Maafkan aku masa depanku
Bagaimana aku harus menyambutmu?
Maafkan aku, hatiku yang masih saja terasa sakit
Ketika teringat kisahku yang lalu
Maafkan aku
Aku tak mampu memaafkan diriku sendiri
Aku tak mampu memaafkan kebodohanku
Aku tak mampu
Aku belum mampu
Atau
Aku takkan pernah mampu
Entah
Jikalau aku harus bicara jujur
Hanya air mata yang mampu menceritakannya
Aku tak punya apa-apa kecuali rasa cinta
Aku pernah mencintai dengan setulus hati
Akhirnya aku dikhianati
Aku selalu setia meski kesempatan mendua terbuka lebar
Aku selalu menjaga perasaan, dan akhirnya terluka begitu dalam
Tangisku bukan ingin mengemis kepercayaan
Tangisku bukan ingin memohon cinta
Tangisku bukan inginkan kesetiaan
Hanya ingin bantuan
Bantu aku memaafkan diriku sendiri
Bagaimana aku bisa memaafkan kebodohanku?
Ia selalu menyiksa setiap kali aku ingin jatuh cinta
Dan pada akhirnya
Aku melukai hati orang yang menyayangiku
Karena rasa bodohku
Aku merasa tak berguna
Tapi masih ada setitik harapan yang tak pernah mati dalam hatiku
Harapan yang ingin selalu aku jaga
Yang ingin selalu aku tumbuh kembangkan
Agar aku mampu memaafkan diriku sendiri
Aku sadar, sangat sangat sadar
Bahwa aku bukan Maryam
Aku bukan Khadijah atau Rabi’ah yang selalu didambakan Adam
Tapi
Aku hanyalah sosok wanita akhir zaman yang ingin
Ke-maaf-an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magribku yang Entah

Beku